Rabu, 04 April 2012

KAJIAN KURIKULUM

KAJIAN KURIKULUM

PERKEMBANGAN & BATASAN KURIKULUM 1918 – 1986
1918 : Bobbit , The Curriculum
Kurikulum adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan atau dialami oleh anak-anak didik atau anak muda dengan maksud me-ngembangkan kemampuan mengerjakan sesuatu yang termasuk dalam kehidupan orang dewasa dengan sebaik-baiknya dan agar memiliki sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang dewasa dalam segala aspeknya.

1935 : Caswell dan Campbell, Curriculum Development
Kurikulum adalah semua pengalaman yang dialami anak-anak di bawah bimbingan para guru.

1957 : Krug, Curriculum Planning
Kurikulum adalah serangkaian strategi pengajaran yang diperguna-kan disekolah untuk menyediakan kesempatan terwujudnya penga-laman belajar bagi anak didik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

1962 : Taba, Curriculum Development : Theory and Practice
Suatu curikulum adalah rencana untuk belajar

1966 : Saylor & Alexander, Curriculum Planning for Modern Schools
Kurikulum mencakup semua kesempatan belajar yang disediakan oleh sekolah

1967 : Johnson, Definitions and Models in Curriculum Theory
Kurikulum adalah serangkaian hasil belajar yang terencana da terstruktur. Kurikulum menentukan atau setidak-tidaknya mengharapkan hasil pelajaran. Kurikulum tidak menetukan cara yang harus dipakai untuk mencapai hasil itu.

1968 : Harnack, The Teacher : Decision Maker and Curriculum Planner
Kurikulum menyangkut semua pengalaman belajar – mengajar yang dibimbing dan diarahkan oleh sekolah

1977 : Oliver , Currculum Improvement (2nd Edition)
Kurikulum adalah program pendidikan di sekolah dengan focus pada (1) elemen program studi, (2) elemen pengalaman, (3) elemen pelayanan, dan (4) elemen kurikulum tersembunyi.

1978 : Doll , Curriculum Improvement : Decision Making & Processes
Kurikulum adalah isi dan proses formal dan informal dengan mana anak didik memperoleh pengetahuan dan pengalaman, mengembangakan ketrampilan, mengubah sikap, apresiasi dan nilai-nilai dibawah tanggung jawab sekolah.

1979 : Finch & Crunkilton, Curiculum Development in Vocational and Technical Education
Kurikulum adalah sejumlah kegiatan dan pengalaman belajar yang di- alami oleh anak didik di bawah pengarahan dan tanggung jawab sekolah.

1980 : Hass, Curriculum Planing : A New Approach (3nd Edition)
Kurikulum adalah semua pengalaman yang dialami pribadi-pribadi anak didik dalam suatu program pendidikan yang bermaksud untuk mencapai tujuan-tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus yang relevan, yang di- rencanakan berdasarkan kerangka teoritik dan riset atau praktek-praktek professional masa lalu dan masa sekarang.

1982 : Olivia , Developing the Curriculum
Kurikulum adalah rencana atau program yang menyangkut semua pengalaman yang dihayati anak didik di bawah pengarahan sekolah.

1986 : Beane, at. Al., Curriculum Planning and Development
Batasan tentang kurikulum dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori, yaitu :
(1) kurikulum sebagai produk,
(2) kurikulum sebagai program,
(3) kurikulum sebagai belajar yang direncanakan dan
(4) kurikulum sebagai pengalaman anak didik.


Pengertian Kurikulum menurut Hass dalam bukunya yang berjudul Curriculum Planning : A New Approach, Third Edition (1980)
Prinsip-prinsip dasar proses perencanaan dan pengembangan kurikulum yang terpenting antara lain: 1. Perencanaan kurikulum pada hakekatnya adalah suatu upaya untuk membentuk anak
didik, atau dengan kata lain fokus dari upaya perencanaan kurikulum adalah siswa dan
pengalaman belajar yang akan diperolehnya.

2. Dalam proses perencanaan kurikulum melibatkan banyak pihak, dan dilakukan dalam
berbagai tingkat atau hirarki vertikal, sesuai dengan jenis dan kuantitas informasi yang
terlibat didalamnya.

3. Karena luasnya dimensi kurikulum sekolah, perencanaan kurikulum harus mengkaji
banyak aspek dan persoalan, disamping yang terutama tentang isi dan proses belajar
mengajar.

4. Dengan banyaknya tahapan dan dinamika pendidikan dalam masyarakat yang harus
dipertimbangkan dalam proses perencanaan, maka perencanaan dan pengembangan
kurikulum harus dipandang sebagai suatu proses ang berkesinambungan dan berjalan
terus menerus tanpa mengenal ujung pembehentian, dan bukan sebagai usaha yang
selesai dalam sekali tindakan.
(Sukamto, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum PTK, 1988)

Cara memperoleh Kurikulum yang mantap diperlukan hal sebagai berikut.
Perencanaan mulai dari tingkat makro (nasional) sampai ketingkat mikro (interaksi guru & murid dikelas)

Informasi dikumpulkan menyangkut aspek demografis, aspek sosiologis dan aspek ekonomis.

Untuk menyusun urutan dan struktur kurikulum diperlukan bantuan para ahli psikologi belajar, para pakar bidang studi yang mumpuni dan para ahli pendidikan.

Dalam fase evaluasi; tidak ketinggalan dilibatkan pihak masya-rakat luas disamping kelompok spesifik seperti pemakai lulusan, para lulusan itu sendiri, dan para pelaksana seperti guru dan administrator.


KOMPONEN YANG MENJADI LANDASAN PERENCANAAN KURIKULUM
Ada tiga ( 3 ) komponen pokok yang saling terkait dalam perencanaan kurikulum :

1. Komponen landasan
(filosofi, sosiologi dan psikologi)
2. Komponen konteks
(falsafah negara, struktur sosial ekonomi, politik dan budaya)
3. Komponen penyaring
(sarana/prasarana, prinsip-prinsip belajar, dan karakteristik
anak didik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar